1.
R. Linton : Seorang ahli antropologi
mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan
dirinya berpikir tentang dirinya dalam suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
2.
M.J. Herskovits : Mengatakan bahwa
masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu
cara hidup tertentu.
3.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin : Mengatakan
bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4.
S.R. Steinmetz : Seorang sosiolog bangsa
Belanda mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang
meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai
perhubungan yang erat ada teratur.
5.
Hasan Shdily : Mendefinisikan masyarakat
adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh
bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Masyarakat perkotaan
sering disebut juga urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta
ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Perhatian
khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,
makanan, dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi. Orang-orang
kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup, artinya oleh hanya sekadarnya
atau apa adanya. Hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga kota
sekitarnya. Kalau menghidangkannya mempunyai kedudukan sosial yang tinggi. Bila
ada tamu misalnya, diusahakan menghidangkan makanan-makanan yang ada dalam
kaleng. Pada orang-orang desa ada kesan, bahwa mereka masak masakan itu sendiri
tanpa memperdulikan apakah tamu-tamunya suka atau tidak. Pada orang kota,
makanan yang dihidangkan harus kelihatan mewah dan tempat penghidangannya juga
harus mewah dan terhormat. Disini terlihat perbedaan penilaian. Orang desa
memandang makanan sebagai suatu alat memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan
pada orang kota, makanan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Ciri
- Ciri Masyarakat Kota
Beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota, yaitu:
1.
Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan
hanya setempat di tempat-tempat peribadatan, seperti : masjid atau gereja.
Sedangkan di luar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi dan
perdagangan. Cara kehidupan demikian mempunyai kecenderungan ke arah
keduniawian, bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang
cenderung ke arah keagamaan.
2.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting di sini
adalah manusia perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering
sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan
agama, dan sebagainya.
3.
Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga
desa. Pekerjaan para warga desa lebih bersifat seragam, terutama dalam bidang
bertani. Oleh karena itu pada masyarakat desa tidak banyak dijumpai pembagian
kerja berdasarkan keahlian. Lain halnya di kota, pembagian kerja sudah meluas,
sudah ada macam-macam kegiatan industri, sehingga tidak hanya terbatas pada
satu sektor pekerjaan. Singkatnya di kota banyak jenis-jenis pekerjaan yang
dapat dikerjakan oleh warga-warga kota, mulai dari pekerjaan yang sederhana
sampai pada yang bersifat teknologi.
5.
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya
dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.
Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota,
mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu
yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang
individu.
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan
nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara
golongan tua dengan golongan muda. Oleh karena itu, golongan muda yang belum
sepenuhnya terwujud kepribadiannya lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam
kehidupannya.
Unsur
Lingkingan Perkotaan
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu
lingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1.
Wisma
Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
2.
Karya
Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3.
Marga
Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota (hubungan internal), serta hubungan antara kota itu dengan kota-kota atau daerah lainnya (hubungan eksternal).
Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota (hubungan internal), serta hubungan antara kota itu dengan kota-kota atau daerah lainnya (hubungan eksternal).
4.
Suka
Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
5.
Penyempurnaan
Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur di atas, termasuk fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas umum.
Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur di atas, termasuk fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas umum.
Kelima unsur pokok ini merupakan pola
pokok dari komponen-komponen perkotaan yang kuantitas dan kualitasnya kemudian
dirinci di dalam perencanaan suatu kota tertentu sesuai dengan tuntutan
kebutuhan yang spesifik untuk kota tersebut pada saat sekarang dan masa yang
akan datang.
Sumber:
http://illaphuw.blogspot.com/2010/11/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar