Pages

Sabtu, 14 November 2015

Metode Penelitian Tentang Perancangan Meja dan Kursi Kuliah yang Ergonomis

1.1       Latar Belakang Masalah
Kenyamanan dalam sebuah aktifitas adalah sebuah kebutuhan mutlak yang
sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap creator maupun innovator di bidang human comfortable. Berbagai macam bentuk model perlindungan maupun peralatan yang menunjang sebuah nilai keamanan pada diri manusia, seperti halnya pakaian yang melindungi manusia dari kondisi alam di sekitar tubuh yang
dibalutnya, dan sudah tentu hal ini membutuhkan campur tangan seorang designer
sebagai pencipta sekaligus pemberi nilai lebih dibidang estetika dan daya persuasive.
Meja dan kursi kuliah merupakan salah satu alat penunjang proses belajar
mengajar yang bisa kita jumpai sehari–harinya. Pengguna meja dan kursi kuliah di
Universitas Gunadarma pada umumnya yangkebanyakan kita lihat adalah berbentuk kursi dengan meja kecil yang berada disamping kanan pengguna. Hal ini sangat membuat pengguna meja kursi kuliah merasa tidak nyaman jika ingin mencatat, menulis, dan mengerjakan tugas pada meja tersebut, karena sering merasa kelelahan pada saat menggunakan meja kursi kuliah tersebut, kelelahan terjadi pada bagian pinggang dikarenakan harus menghadap ke samping kanan ketika akan menulis atau mengerjakan, dan tulang belakang terasa sakit dikarenakan harus membungkuk disaat menulis, yang membuat mahasiswa merasa tidak nyaman pada saat untuk mencatat atau mengerjakan sesuatu pada meja tersebut.
Dari permasalahan di atas diketahui bahwa meja kursi kuliah yang
digunakan di Universitas Gunadarma masih sangat kurang ergonomis dan sederhana. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
merancang meja dan kursi kuliah yang sudah ada saat ini menjadi lebih ergonomis
sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memberi kenyamanan pada
penggunanya.

1.2       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang
dihadapi, yaitu :
“ Bagaimana merancang meja dan kursi kuliah yang ergonomis ?”

1.3       Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan maka dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data antrophometri dan responden untuk desain
meja kursi kuliah adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur sebanyak 40 orang (20 laki-laki dan 20 perempuan).
2. Persentil yang digunakan adalah persentil 5, 50, dan 95.
3. Penelitian hanya melakukan pada meja kursi kuliah Teknik Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Tidak dilakukannya perhitungan biaya.
5. Tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5%.
6. Desain meja dan kursi kuliah hanya untuk satu orang pengguna.

1.4       Asumsi
Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian yaitu:
1. Kondisi pengguna diukur dalam keadaan normal.
2. Desain disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan kebutuhan si pemakai.
3. Semua responden dalam menjawab kusioner dapat menjawab dengan baik.
4. Tidak terdapat kelalaian dalam melakukan pengukuran data anthropometri.
5. Ruangan yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar cukup luas.
6. Jumlah responden yang menjawab kuisioner dapat mewakili semua pengguna
meja dan kursi kuliah tersebut.

1.5       Tujuan
Melakukan perancangan meja dan kursi kuliah yang ergonomis sehingga
mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya.

1.6       Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
    Sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diberikan dibangku kuliah dalam
    permasalahan nyata.
b. Bagi Pengguna (penguna meja kursi kuliah)
    - Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi perusahaan
    tentang faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk
    mengembangkan sebuah produk.
    - Mengetahui pengaruh-pengaruh apa saja yang dihasilkan dari kombinasi
       beberapa faktor dominan tersebut.
    - Dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor
      konsumen dalam pengembangan produk dengan pendekatan ergonomi.
Metode penilitian imi termasuk kedalam jenis studi satu tahap
Metode Penelitian Tentang Perancangan Meja dan Kursi Kuliah yang Ergonomis

1.1       Latar Belakang Masalah
Kenyamanan dalam sebuah aktifitas adalah sebuah kebutuhan mutlak yang
sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap creator maupun innovator di bidang
human comfortable. Berbagai macam bentuk model perlindungan maupun
peralatan yang menunjang sebuah nilai keamanan pada diri manusia, seperti
halnya pakaian yang melindungi manusia dari kondisi alam di sekitar tubuh yang
dibalutnya, dan sudah tentu hal ini membutuhkan campur tangan seorang designer
sebagai pencipta sekaligus pemberi nilai lebih dibidang estetika dan daya
persuasive.
Meja dan kursi kuliah merupakan salah satu alat penunjang proses belajar
mengajar yang bisa kita jumpai sehari–harinya. Pengguna meja dan kursi kuliah di
Universitas Gunadarma pada umumnya yangkebanyakan kita lihat adalah berbentuk kursi dengan meja kecil yang berada disamping kanan pengguna. Hal ini sangat membuat pengguna meja kursi kuliah merasa tidak nyaman jika ingin mencatat, menulis, dan mengerjakan tugas pada meja tersebut, karena sering merasa kelelahan pada saat menggunakan meja kursi kuliah tersebut, kelelahan terjadi pada bagian pinggang dikarenakan harus menghadap ke samping kanan ketika akan menulis atau mengerjakan, dan tulang belakang terasa sakit dikarenakan harus membungkuk disaat menulis, yang membuat mahasiswa merasa tidak nyaman pada saat untuk mencatat atau mengerjakan sesuatu pada meja tersebut.
Dari permasalahan di atas diketahui bahwa meja kursi kuliah yang
digunakan di Universitas Gunadarma masih sangat kurang ergonomis dan sederhana. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
merancang meja dan kursi kuliah yang sudah ada saat ini menjadi lebih ergonomis
sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memberi kenyamanan pada
penggunanya.

1.2       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang
dihadapi, yaitu :
“ Bagaimana merancang meja dan kursi kuliah yang ergonomis ?”

1.3       Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan maka dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data antrophometri dan responden untuk desain
meja kursi kuliah adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur sebanyak 40 orang (20 laki-laki dan 20 perempuan).
2. Persentil yang digunakan adalah persentil 5, 50, dan 95.
3. Penelitian hanya melakukan pada meja kursi kuliah Teknik Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Tidak dilakukannya perhitungan biaya.
5. Tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5%.
6. Desain meja dan kursi kuliah hanya untuk satu orang pengguna.

1.4       Asumsi
Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian yaitu:
1. Kondisi pengguna diukur dalam keadaan normal.
2. Desain disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan kebutuhan si pemakai.
3. Semua responden dalam menjawab kusioner dapat menjawab dengan baik.
4. Tidak terdapat kelalaian dalam melakukan pengukuran data anthropometri.
5. Ruangan yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar cukup luas.
6. Jumlah responden yang menjawab kuisioner dapat mewakili semua pengguna
meja dan kursi kuliah tersebut.

1.5       Tujuan
Melakukan perancangan meja dan kursi kuliah yang ergonomis sehingga
mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya.

1.6       Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
    Sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diberikan dibangku kuliah dalam
    permasalahan nyata.
b. Bagi Pengguna (penguna meja kursi kuliah)
    - Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi perusahaan
    tentang faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk
    mengembangkan sebuah produk.
    - Mengetahui pengaruh-pengaruh apa saja yang dihasilkan dari kombinasi
       beberapa faktor dominan tersebut.
    - Dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor
      konsumen dalam pengembangan produk dengan pendekatan ergonomi.
Metode penilitian imi termasuk kedalam jenis studi satu tahap
Metode Penelitian Tentang Perancangan Meja dan Kursi Kuliah yang Ergonomis

1.1       Latar Belakang Masalah
Kenyamanan dalam sebuah aktifitas adalah sebuah kebutuhan mutlak yang
sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap creator maupun innovator di bidang
human comfortable. Berbagai macam bentuk model perlindungan maupun
peralatan yang menunjang sebuah nilai keamanan pada diri manusia, seperti
halnya pakaian yang melindungi manusia dari kondisi alam di sekitar tubuh yang
dibalutnya, dan sudah tentu hal ini membutuhkan campur tangan seorang designer
sebagai pencipta sekaligus pemberi nilai lebih dibidang estetika dan daya
persuasive.
Meja dan kursi kuliah merupakan salah satu alat penunjang proses belajar
mengajar yang bisa kita jumpai sehari–harinya. Pengguna meja dan kursi kuliah di
Universitas Gunadarma pada umumnya yangkebanyakan kita lihat adalah berbentuk kursi dengan meja kecil yang berada disamping kanan pengguna. Hal ini sangat membuat pengguna meja kursi kuliah merasa tidak nyaman jika ingin mencatat, menulis, dan mengerjakan tugas pada meja tersebut, karena sering merasa kelelahan pada saat menggunakan meja kursi kuliah tersebut, kelelahan terjadi pada bagian pinggang dikarenakan harus menghadap ke samping kanan ketika akan menulis atau mengerjakan, dan tulang belakang terasa sakit dikarenakan harus membungkuk disaat menulis, yang membuat mahasiswa merasa tidak nyaman pada saat untuk mencatat atau mengerjakan sesuatu pada meja tersebut.
Dari permasalahan di atas diketahui bahwa meja kursi kuliah yang
digunakan di Universitas Gunadarma masih sangat kurang ergonomis dan sederhana. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
merancang meja dan kursi kuliah yang sudah ada saat ini menjadi lebih ergonomis
sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memberi kenyamanan pada
penggunanya.

1.2       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang
dihadapi, yaitu :
“ Bagaimana merancang meja dan kursi kuliah yang ergonomis ?”

1.3       Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan maka dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data antrophometri dan responden untuk desain
meja kursi kuliah adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur sebanyak 40 orang (20 laki-laki dan 20 perempuan).
2. Persentil yang digunakan adalah persentil 5, 50, dan 95.
3. Penelitian hanya melakukan pada meja kursi kuliah Teknik Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Tidak dilakukannya perhitungan biaya.
5. Tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5%.
6. Desain meja dan kursi kuliah hanya untuk satu orang pengguna.

1.4       Asumsi
Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian yaitu:
1. Kondisi pengguna diukur dalam keadaan normal.
2. Desain disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan kebutuhan si pemakai.
3. Semua responden dalam menjawab kusioner dapat menjawab dengan baik.
4. Tidak terdapat kelalaian dalam melakukan pengukuran data anthropometri.
5. Ruangan yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar cukup luas.
6. Jumlah responden yang menjawab kuisioner dapat mewakili semua pengguna
meja dan kursi kuliah tersebut.

1.5       Tujuan
Melakukan perancangan meja dan kursi kuliah yang ergonomis sehingga
mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya.

1.6       Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
    Sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diberikan dibangku kuliah dalam
    permasalahan nyata.
b. Bagi Pengguna (penguna meja kursi kuliah)
    - Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi perusahaan
    tentang faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk
    mengembangkan sebuah produk.
    - Mengetahui pengaruh-pengaruh apa saja yang dihasilkan dari kombinasi
       beberapa faktor dominan tersebut.
    - Dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor
      konsumen dalam pengembangan produk dengan pendekatan ergonomi.
Metode penilitian imi termasuk kedalam jenis studi satu tahap